KEBAL PENYAKIT BERKAT 9 KHASIAT YOGHURT
Demam yoghurt sedang melanda. Tengok saja beberapa gerai yoghurt ternama. Orang rela mengantri berjam-jam hanya mendapatkan secangkir yoghurt. Hal yang wajar memang. Apalagi, faktanya, selain lezat, yoghurt juga baik untuk kesehatan.
Menurut Marzuki Iskandar, STP,MTP, ahli gizi di Politeknik Kesehatan Jakarta II, yoghurt adalah produk fermentasi susu yang bersifat padat dan rasanya asam. “ Yoghurt sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan,”katanya.
Marzuki mencatat, setidaknya terdapat 9 khasiat yoghurt yang membuat tubuh tahan terhadap gempuran penyakit, yakni :
1. Sebagai sumber probiotik, terutama Lactobacillus
2. Memperlancar saluran pencernaan
3. Mengembangkan microflora usus, dimana bakteri menguntungkan bisa mendominasi bakteri jahat sehingga racun ditubuh bisa diturunkan.
4. Konsumsi secara teratur bisa manjadi salah satu cara mencegah pengeroposan tulang atau osteoporosis
5. Makanan alternative bagi penderita intoleransi laktosa, karena laktosa dalam susu sudah diubah menjadi asam laktat di yoghurt sehingga tidak menyebabkan diare
6. Sebagai sumber protein dan kalsium
7. Salah satu makanan yang dianjurkan dalam terapi anti aging karena melambatkan penuaan
8. Meningkatkan kekebalan tubuh
9. Khusus untuk balita, yoghurt mempunyai pengaruh positif karena memperlancar proses metabolisme, mencegah balita sembelit, meningkatkan kekebalan tubuh sehingga tidak gampang sakit.
Disetiap 100 gram yoghurt, terang Marzuki,mengandung energi 42-62 kkal, protein 4,5-5 gram (g), karbohidrat 6-7 g, lemak kurang dari 0,5 g, kalsium 130-175 mg, magnesium 17 mg, dan potasium 226 mg.
Pilah Pilih Yoghurt
Meski yoghurt kini kian popular, namun Marzuki menggarisbawahi agar hanya mengonsumsi yoghurt yang masuk kategori baik berdasarkan standar internasional. Pertama harus mengandung maksimal 10 koliform per gram atau 100 kapang dan kamir per gram. Kedua,tidak boleh mengandung lebih dari 1 % senyawa pembentuk tekstur ( penstabil, pembentuk gel, pengental atau pengemulsi ), asam sitrat, pewarna makanan atau pengawet yang diizinkan, khususnya yoghurt dengan tambahan buah, jus buah, ekstrak buah, atau selai. Ketiga, harus mengandung probiotik (bakteri baik).
Soal bentuk masyarakat punyabanyak pilihan. Kata Marzuki, dari sisi kandungan, bisa dipilih plain yoghurt dan yoghurt dengan tambahan cita rasa buah. Dari segi bentuk, semi padat dalam keadaan dingin atau yoghurt yang sudah diencerkan dengan glukosa atau fruktosa cair. Disamping itu, bisa juga dipilih yoghurt yang bahan bakunya selain susu sapi, misalnya soyghurt dari susu kedelai, dadih (dari susu kerbau) dan kefir (dari susu kambing).
Marzuki menambahkan, untuk orang dewasa, tidak ada batasan jumlah konsumsi yoghurt. Untuk balita, yang harus diperhatikan adalah rasa asam. Bila perlu, yoghurt tersebut dibuat tidak terlalu asam, misalnya dengan menambahkan madu atau sari buah agar keasamannya tidak menganggu pencernaan.
Ini Faktanya
Menariknya, dibalik kelezatannya, yoghurt ternyata menyimpan sejumlah fakta, yang semakin menebalkan makanan itu sebagai penggedor kesehatan. Fakta itu, ungkap Marzuki diantaranya :
1. Ada anggapan bahwa yoghurt merupakan makanan/minuman belahan jiwa dengan segala kelebihannya.
2. Yoghut dapat menyehatkan pencernaan karena faktanya, yoghurt kaya dengan probiotik yang mampu mencegah kanker usus.
3. Bila dikonsumsi secara rutin dan teratur, yoghurt diyakini dapat memperpanjang usia.
4. Yoghurt mempunyai daya cerna yang lebih cepat dibandingkan minuman susu. Karena dalam waktu yang sama, 1 jam, yoghurt dapat dicerna hamper 90% daripada susu yang hanya dapat dicerna 30%.
5. Berperan dalam kesehatan reproduksi karena yoghurt kaya vitamin B1, B2, B3, B6, asam folat, pantotenat, dan biotin.
Tip Konsumsi Yoghurt
1. Simpan dan konsumsi dalam keadaan dingin sehingga segala kandungan dan manfaatnya terjaga dengan baik.
2. Pilih yoghurt dalam keadaan yang normal, rasanya tidak menyimpang, warna yang wajar (karena ada pewarna sintetik), dan bau yang khas, yakni segar dan tidak bau amoniak. Bila berbau amoniak, merupakan indikasi kerusakan yoghurt akibat degradasi protein.
3. Untuk balita, disamping mengurangi keasaman dengan madu, juga bisa ditambahkan sumber karbohidrat lain, misalnya tepung gandum.