Pengertian Curah Hujan dan Kaitannya Dengan Flora Fauna

Hampir semua mahluk hidup di permukaan bumi membutuhkan curah hujan untuk menjaga keberlangsungan hidupnya. Curah hujan adalah sumber utama air tanah. 

Persediaan air untuk vegetasi dan fauna di tanah terbentuk karena adanya siklus hidrologi. Fenomena penting dalam siklus hidrologi ini adalah presipitasi (hujan) dan evapotranspirasi (penguapan).

Saat jatuh dari atmosfer ke bumi, air tidak langsung berguna bagi organisme, namun akan berguna saat air mencapai tanah. Curah hujan adalah hasil dari tarikan gravitasi pada uap air di atmosfer.

Curah hujan dapat menjadi sumber air tanah dan juga mempengaruhi kelembaban atmosfer. Jumlah curah hujan tahujan sangat mempengaruhi kondisi vegetasi dan populasi hewan pada suatu wilayah.

Curah hujan menentukan jenis vegetasi pada suatu wilayah contohnya daerah tropis dengan curah hujan tinggi maka vegetasi yang hidup antara lain paku-pakuan, tumbuhan perdu, saprofit, liana sampai epifit.

Pada wilayah dengan curah hujan deras selama musim dingin dan sedikti hujan pada musim panas maka vegetasi yang tumbuh baik dominan hutan perdu. Daerah dengan curah hujan tinggi selama musim panas dan sedikit hujan selama musim dingin akan muncul padang rumput savana.
Migrasi hewan darat
Adapun jika suatu wilayah curah hujannya rendah maka yang terjadi adalah fenomena padang pasir dan tumbuhan xerofita atau berduri. Daerah dengan curah hujan rendah akan memiliki populasi dan ragam vegetasi yang lebih sedikit sehingga akan berdampak pula pada populasi fauna yang sedikit.

Hal sama akan berlaku pada komunitas fauna. Fauna akan cenderung menetap pada wilayah sekitar sumber air baik danau, sungai atau oase. Saat ketersediaan air di suatu wilayah berkurang maka spesies hewan akan berkurang karena beberapa akan melakukan migrasi.

Migrasi adalah insting hewan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Saat wilayah asalnya kembali kaya akan sumber daya air dan makanan maka mereka akan kembali ke daerah tersebut. Hewan juga ada yang beradaptasi dengan kondisi lingkungannya, misalkan di saat musim panas yang menyengat maka beberapa akan berhenti beraktifitas dan tinggal di sarang. Mereka akan beraktifitas saat suhu mulai dingin di malam hari.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama