Mitos Seputar Kulit Kepala dan Rambut
Bagi wanita, kesehatan kulit kepala dan rambut sangat penting. Apa pun kita lakukan demi indahnya mahkota kepala. Bahkan nasehat yang sudah turun temurun dari nenek tetap kita ikuti, tanpa banyak bertanya. Pernahkah Anda penasaran akan kebenaran beberapa nasehat tersebut? Berikut ini adalah mitos yang seringkali dipercayai kebenarannya. Jangan-jangan Anda adalah salah satunya?
1. Jamur akan tumbuh di kulit kepala jika tidur saat kondisi kepala dan rambut basah usai keramas.
Tidur dengan kondisi kepala dan rambut basah dan bersih setelah keramas tidak menyebabkan jamur tumbuh. Infeksi jamur pada kulit kepala dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Diantaranya, terular dari penderita lain, kebersihan kulit kepala yang buruk, adanya luka terbuka, dan daya tahan tubuh yang lemah. Jamur yang tinggal pada kulit kepala kering atau berminyak, biasanya memiliki banyak tumpukan sel kulit mati. Sehingga, jamur seakan-akan mendapat suplai makanan lebih, yang mengakibatkan jamur tumbuh subur dan menyebabkan ketombe..Ketombe adalah penyakit pada kulit kepala yang sangat mudah menular pada orang lain.
Ketombe bukan penyakit menular. Jamur malassezia yang berperan dalam proses terjadinya ketombe adalah flora normal pada kulit kepala. Sehingga tidak dapat merangsang terbentuknya ketombe pada kulit kepada orang lain dengan cara penularan. Itulah sebabnya penting untuk menggunakan shampo antiketombe yang menyehatkan kulit kepala. Zat aktif ZPT dan Pro V adalah dua kombinasi kandungan shampo yang bisa menyehatkan kulit kepala. Keduanya bisa ditemui di shampo Pantene Pro V antidandruff.
3. Jika Anda memotong rambut sangat pendek hingga hanya tersisa 1 cm, tekstur rambut akan otomatis berubah, menebal dan tumbuh subur.
Jenis rambut seseorang hanya diturunkan dan ditentukan secara genetik. Oleh karena itu rambut lurus atau keriting ,dan helaian rambut tipis atau tebal pada seseorang tidak dipengaruhi seberapa pendek Anda menggunting rambut. Pertumbuhan rambut juga dipengaruhi oleh faktor kondisi fisik. Pertumbuhan rambut dapat terganggu ketika seseorang sakit keras, penurunan atau kenaikan berat badan drastis, stres, kehamilan, terserang gangguan tiroid, hingga perubahan hormon.
4. Dilarang mencabut uban. Karena setiap satu helai uban tercabut, dua helai uban tumbuh kembali.
Tindakan mencabut uban tidak akan mempercepat pertumbuhan uban lain. Tumbuhnya rambut uban adalah sebagai bagian dari proses penuaan pada rambut. Sel-sel pembentuk pigmen atau melanosityang mengalami penuaan, menyebabkan pigmen melanin yang dihasilkan berkurang. Akibatnya, warna rambut semakin memudar dan tidak lagi berwarna hitam.
5.Kebotakan pada kulit kepala merupakan warisan genetika dari sisi keluarga Ibu.
Penyebab utama kebotakan pada pria dan wanita memang dari faktor genetik. Namun, tidak diturunkan terbatas hanya dari sisi keluarga Ibu atau Ayah saja. Jika di dalam keluarga Ayah atau Ibu ada yang memiliki riwayat kebotakan, maka Anda dapat juga berpotensi mewarisi gen tersebut. Pada wanita biasanya akan mengalami pola penipisan pada rambut yang berakir dengan kebotakan.
6. Rutin mencuci rambut setiap hari, menyebabkan rambut rontok dan kulit kepala kering.
Penggunaan sampo yang sesuai dengan jenis rambut dan kulit kepala, didukung dengan cara mencuci rambut yang benar dan rutin, justru akan menjaga kulit kepala dalam keadaan bersih dan sehat. Sehingga, rambut akan tumbuh sehat dan kulit kepala pun bersih terawat.
7. Agar rambut cepat panjang, sisirlah sebanyak 100 kali setiap hari.
Pertumbuhan rambut tidak dapat dipengaruhi seberapa sering kita menyisir rambut. Sebaliknya, semakin banyak trauma pada rambut saat menyisir dengan sisir bergigi rapat, atau tarikan sisir yang terlalu kuat, justru akan mempermudah rambut lepas dan rontok.
8. Sering makan makanan yang pedas dan asin, akan meyebabkan kulit kepala gatal dan mengelupas.
Makanan yang pedas dan asin tidak akan menyebabkan kulit kepala gatal. Kecuali jika Anda memiliki alergi terhadap makanan tersebut.
9. Melakukan gerakan yoga atau senam, yang memungkinkan kepala berada dalam posisi menempel pada lantai, akan menyebabkan kerontokan dan kerusakan pada kulit kepala.
Kulit kepala terdiri atas lapisan-lapisan sel yang berfungsi sebagai pelindung. Ketika kepala menempel pada lantai dan tanpa menimbulkan adanya bekas atau luka tentu, maka hal ini tidak akan membuat kerusakan pada kulit kepala. Sehingga pertumbuhan rambut tidak akan terganggu.